Mengenai Makan Sebelum Berangkat Salat Id
“Ya kalo masalah dalil, Ibu ora ngerti, Nduk. Kebiasaan makan salat sebelum salat Id memang sudah dari dulu, turun temurun, sejak mbah kakung kamu!” begitu kata almarhumah ibu saya. Mau tau lanjutannya? Simak konsultasi berikut!

Assalamu'alaikum Wr Wb.
Izin bertanya ya, Pak Ustaz.
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Syawal dan salah satu amalan sunah di dalamnya adalah Salat Id. Mengenai hal ini saya menjadi terkenang ketika almarhumah ibu saya agak sedikit memaksa kami anak-anaknya untuk makan dulu sebelum mengikuti salat Id.
Saat itu saya sempat merasa tidak nyaman dan terjadilah “keributan kecil” karena saya tidak mau. Bukan cuma tidak mau, saya waktu itu mempertanyakan dengan sedikit “nyinyir” sama ibu saya. “Ngapain sih, Bu, repot-repot makan segala, kan bisa entar abis pulang salat!” Emang ada dalilnya harus makan sebelum salat Id?”, kata saya sambil menunjukkan gesture jutek.
“Ya kalo masalah dalil, Ibu ora ngerti, Nduk. Kebiasaan makan salat sebelum salat Id memang sudah dari dulu, turun temurun, sejak mbah kakung kamu!” begitu kata almarhumah.
Karena ga tega juga ngeliat ibu sudah menyiapkan ketupat, opor ayam dan sejenisnya, akhirnya saya makan dengan agak terpaksa, terlebih ketupat sudah tersaji di atas piring dan sudah dibersihkan kulitnya,
Kalo ingat itu saya jadi sedih, pak Ustaz. Dan akhirnya saya juga penasaran, apakah ada hadis atau dalil mengenai keharusan makan dulu sebelum berangkat salat Id?
Demikian dan terima kasih.
Wassalam.
Jawaban:
Wa'alaikumussalam wr wb.
Ya, jawabannya ada. Ada dalil mengenai kesunahan makan sebelum berangkat Salat Id dan tentunya hadisnya sahih. Berikut hadisnya:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَلَا يَطْعَمُ يَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يُصَلِّيَ.
Dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, dia berkata bahwa: Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar (ke tempat salat) pada hari raya idul fitri sampai beliau makan terlebih dahulu, dan beliau tidak makan terlebih dahulu pada hari raya idul adha sampai beliau salat terlebih dahulu. (HR. Tirmidizi no. 497).
Almarhumah ibu Anda memang tidak mengetahui hadis ini, hanya mengamalkan apa yang beliau tahu dari orang tau saja secara turun temurun. Dan kami yakin, diantara orang-orang tua almarhumah mengetahui kesunahan ini dari guru-gurunya. Begitulah orang-orang dulu, mengamalkan apa yang ia pelajari dari guru-gurunya. Berbeda dengan zaman anak muda sekarang yang sedikit-sedikit mengatakan: “Mana dalilnya?” Sekalipun diberi tahu dalilnya, masih juga mengatakan “Emang Sahih hadisnya?”.
Para ulama menjelaskan hikmah dari hadis di atas diantaranya:
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan beberapa butir kurma sebelum keluar dari rumah beliau agar kita mengetahui bahwa hari itu adalah haram puasa. Hal ini dilakukan beliau agar umat Islam ingat bahwa puasa Ramadan selama sebulan penuh sudah berakhir.
- Adapun beliau tidak makan apapun sebelum berangkat Salat Idul Adha dan beliau makan setibanya di rumah karena beliau ingin memakan sebagian daging qurban. Sudah kebiasaan beliau untuk langsung menyembelih hewan qurban segera setelah Salat Hari Raya Idul Adha dilaksanakan.
- Sunah beliau ini bukanlah kewajiban. Hukumnya tetap sunah. Artinya boleh saja kita tidak makan sebelum berangkat Salat Idul Fitri atau makan sebelum berangkat Salat Idul Adha. Namun jika kita ingin mengamalkan hadis ini, tentu saja dianjurkan dan tentunya berpahala.
Demikian dan semoga bermanfaat.
Wallahu A’lam.