La’allakum Tuflihun
Siapa yang tidak ingin sukses dunia akhirat? Al-Qur'an sudah menunjukkan caranya. Bagaimana? Simak artikel berikut!

Bagi kita yang sering membaca Al-Qur’an, pasti tidak asing dengan ujung ayat yang berbunyi لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (la’allakum tuflihun). Namun, tidak semua umat Islam di Indonesia mengetahui arti dari ujung ayat tersebut.
Jika kita merujuk pada terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia, "la’allakum tuflihun" diterjemahkan sebagai “semoga kamu beruntung.”
Lalu, apa sebenarnya arti dari kata "beruntung" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia? Beberapa makna yang tercantum antara lain adalah: berlaba, bernasib baik, mujur, bahagia, dan berhasil atau tidak gagal.[1]
Lalu bagaimana arti "tuflihun" menurut kamus bahasa Arab? Tuflihun merupakan fi’il mudhari’ untuk dhamir antum (kata ganti orang kedua jamak untuk pria). Fi’il mudhari merupakan kata kerja yang menunjukkan makna sekarang dan akan datang, atau bisa juga menunjukkan makna selalu atau senantiasa. Akar kata tuflihun bisa diambil dari kata "aflaha" dan bisa juga dari "falaha". Diantara maknanya adalah: menang, sukses dan menetap dalam kebaikan.[2] Selain makna tersebut, ada makna lainnya yang masih sangat berhubungan, yaitu: berhasil mencapai apa yang diinginkan.[3]
Jika kita kumpulkan makna-makna diatas, maka arti la’allakum tuflihun boleh saja kita maknai “agar kamu semua selalu beruntung, bahagia, menang, sukses, berada dalam kebaikan dan mencapai apa yang diinginkan."
Nah, Al-Qur’an memberikan informasi secara langsung kepada kita agar menjadi orang yang beruntung. Jika mengikuti redaksi sesuai ayat, la’allakum tuflihun, ada 11 kali disebutkan di dalam Al-Qur’an pada beberapa surat. Dan la’allakum tuflihun selalu diiringi dengan kata perintah. Berikut rincianya:
Empat (4) ayat perintah bertakwa, sebagai berikut:
1. Q.S. Al-Baqarah: 189
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْأَهِلَّةِ قُلْ هِىَ مَوَٰقِيتُ لِلنَّاسِ وَٱلْحَجِّ وَلَيْسَ ٱلْبِرُّ بِأَن تَأْتُوا۟ ٱلْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنِ ٱتَّقَىٰ وَأْتُوا۟ ٱلْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَٰبِهَا وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, "Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji." Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari atasnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
2. Q.S. Ali Imran: 130
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوا۟ ٱلرِّبَوٰٓا۟ أَضْعَٰفًا مُّضَٰعَفَةً وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
3. Q.S. Ali Imran: 200
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
4. Q.S. Al-Maidah: 100
قُل لَّا يَسْتَوِى ٱلْخَبِيثُ وَٱلطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ ٱلْخَبِيثِ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Katakanlah (Muhammad), "Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung."
Satu (1) ayat perintah untuk mencari wasilah dan berjihad di jalan Allah agar beruntung (Q.S. Al-Maidah: 35), yaitu:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri keada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.”
Satu (1) ayat perintah menjauhi perbuatan keji (Q.S. Al-Maidah: 90), yaitu:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلَٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.”
Satu (1) perintah mengingat nikmat Allah agar beruntung (Q.S. Al-A’raf: 69), yaitu:
أَوَعَجِبْتُمْ أَن جَآءَكُمْ ذِكْرٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنكُمْ لِيُنذِرَكُمْ وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِى ٱلْخَلْقِ بَصْۜطَةً فَٱذْكُرُوٓا۟ ءَالَآءَ ٱللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Dan herankah kamu bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu? Ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan. Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung. "
Dua (2) ayat perintah berzikir, yaitu:
1. Q.S. Al-Anfal: 45.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَٱثْبُتُوا۟ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.”
2. Q.S. Al-Jumuah: 10.
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”
Satu (1) ayat perintah berbuat kebaikan (Q.S. Al-Haj: 77), yaitu:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُوا۟ وَٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمْ وَٱفْعَلُوا۟ ٱلْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.”
Satu (1) ayat perintah bertaubat agar beruntung (Q.S. An-Nur: 31).
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”
Melihat 11 ayat dengan redaksi la’allakum tuflihun, maka boleh kita simpulkan dengan mudah bahwa untuk memperoleh keberuntungan, kebahagian dan kesuksesan di dunia dan akhirat adalah:
· Bertakwa kepada Allah
· Mencari wasilah menuju Allah dan berjihad di jalan-Nya
· Menjauhi perbuatan keji
· Mengingat (mensyukuri) nikmat Allah
· Banyak berzikir kepada Allah
· Bertaubat kepada Allah
Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang memperoleh keuntungan dan menempati surga-Nya, aamiin.
Wallahu A’lam.
Foto : Freepik
------------
[1] https://kbbi.web.id/untung diakses pada 4 Agustus 2025, pukul 13.51 WIB.
[2] Lihat Al-Qamus Al-Muhit karya Syaikh Muhammad Ibn Ya’qub Al-fairuz Abadi, Muasasah Ar-Risalah, Beirut, Cetakan Ke-8, 1426 H, Hal. 234.
[3] Lihat Al-Mu’jam Al-Wajiz, Kementerian Penndidikan dan Pengajaran Republik Arab Mesir, 1415 H, Hal. 479.